Pages

Zulfa dan kawan kawan

Zulfa dan kawan kawan

Senin, 25 Maret 2013

Saat Itu Muncul


Entah darimana perasaan itu muncul, padahal sedikitpun aku tidak pernah mencarinya.
Ini semua benar diluar kendaliku.
Semestinya, senyum dan canda tawamu tidak berarti apa-apa untukku.
Sapamu yang menggemaskan seharusnya bukan menjadi alasan aku tersenyum setiap waktu.
Semua mengalir dengan damainya, menghabiskan waktu bersama untuk tertawa dengan lepas, dan senda gurau yang sudah aku anggap amat biasa mulai menjadi hal yang lain dimataku.
caramu berbicara pun kini terlihat beda, tatapan matamu, gaya bicara tubuhmu, suaramu, itu semua menghipnotisku untuk selalu melengkungkan senyum dihadapmu.
aku tau semua mendadak berubah menjadi begitu indah saat segala pembicaraan sederhana menjadi amat spesial bagiku dan menjadi perhatian yang sederhana pula, apalagi ketika kamu mengenalkan aku pada banyak perasaan yang dulu sempat tidak aku percaya.
Entahlah, diam diam aku sering menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab ketika membaca pesan singkat darimu, dan kini, hari hariku terisi oleh adanya kamu bahkan sempat tidak mau berhenti memikirkan kamu. Begitu indah bukan ?
Awalnya aku menganggap itu juga kamu rasakan, bukan hanya aku, bukan hanya pada hatiku tapi dihati kamu juga.
perih yang amat dalam itu  aku rasakan ketika aku tau kamu berbeda, berbeda dari apa yang aku kira sewaktu itu.
atau mungkin aku yang salah karena aku terlalu cepat mengartikan segala kesemuan yang selalu kamu perlihatkan, atau mungkin juga karena semua kesemuan itu begitu mudah diartikan sesuai dengan naluri seorang wanita.
apakah yang aku kira cinta hanyalah permainan semu, yang meletakkan aku sebagai korban (?)
dan kenapa ya teori "cinta datang karena terbiasa" terjadi di hati aku tapi dihati kamu engga ?

aku hanya bisa bertanya tanya dalam raguku, tidak ada yang menyalahkanmu atau menyalahkanku. Tidak ada yang salah disini mungkin keramahanmu dan perhatianmu yang salah aku artikan sehingga aku sebut itu semua sebagai harapan. Dan kini menjadi harapan palsu.. mungkin ~
sekarang, semakin hari semakin hilang komunikasi dan terkadang aku masih sempat merindukan kita yang dulu, yang manis seperti kemarin.
aku hanya minta cintailah aku sepenuhnya atau tidak sama sekali, jangan buang-buang waktu kita dan aku akan anggap yang lalu adalah sebuah pengabaian yang mengajariku pengalaman hidup tentang cinta.
dan aku yakin suatu nanti kamu pasti sadar, tidak ada seorangpun yang bisa mencintaimu, sedalam... sekuat... dan sehebat aku
J

SESUATU ~


Cewek periang yang menduduki bangku SMA kelas 2 (dua) ini dikenal amat ramah dan bawel oleh teman temannya. Ia juga periang.
tapi disuatu ketika, entah kenapa akhir akhir ini dia sering murung, sudah hampir 2 (dua) hari  dia seperti itu. Dia juga lebih sering menghabiskan waktunya untuk melamun dan selama 2 (dua) hari itu dia benar-benar tidak membuka mulutnya untuk berbicara. Dia diam tanpa mengeluarkan kata sedikitpun, kelakuan dia yang seperti itu membuat teman-teman dekatnya menjadi bingung. Apalagi sesekali air matanya juga menetes, itu membuat sahabatnya semakin bingung dan dia tidak membuka sedikitpun mulutnya untuk berbagi cerita dan menjelaskan apa yang sedang dia alami sekarang. Hanya pancaran matanya yang sangat jelas bahwa memang ada sesuatu yang dia sembunyikan dan yang dia rasakan, terlihatnya.. memang seperti amat perih. Tapi apa ?? dia kenapa ??
sekiranya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang ada di benak sahabatnya. Beberapa temannyapun sangat khawatir dan memberanikan diri untuk bertanya.
“kamu kenapa ra ? ko diem terus dari kemarin ? Ada masalah ya ? masalah apa ? cerita dong ke kita.. syapa tau kita bisa bantu. Kamu habis dimarain mamahmu ya ? ada masalah dirumah ? 
atau jangan jangan kamu dimainin ya sama cowok kamu ? diPhp-in mungkin ? atau kamu diputusin ? ayo dong Rara cerita”
dan masih banyak pertanyaan lain yang teman-temannya lontarkan, tapi tidak ada satupun yang Ia jawab, dan tidak ada sepatah katapun yang dia keluarkan, dia hanya menggeleengkan kepala dan menatap wajah teman-temannya dengan tatapan yang penuh harapan, seperti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan tetapi tidak mampu mengatakannya, matanya juga berkaca-kaca.
entah apa yang dia fikirkan, tiba tiba dia memeluk salah satu sahabatnya yang ada disitu dan ia menangis dengan keras sambil berkata “gigi’ku sakit banget res”
mendengar dia berkata seperti itu teman temannya pun malah tertawa.

UnTittle


 Setiap orang punya kisah masing masing, begitu pula dengan ceritaku bersama dia J
“Gigih” dialah pria tampan yang selalu aku banggakan, menurutku dia pria yang sangat idealis, secara fisikly dia hampir sempurna, secara otak dia cukup cerdas, dia pria yang amat bertanggung jawab dan gigih dengan pendiriannya, yah.. sesuai dengan namanya.
mungkin itu bukan hanya bagiku tapi juga bagi wanita wanita lain.
dia bisa buat aku merasa jadi wanita paling beruntung karena bisa memilikinya sampai detik ini.
setiap bertemu denganku, dia lebih banyak bercerita tentang kepeduliannya terhadap lingkungan.
yaah.. entahlah, sifatnya benar-benar bertolak belakang denganku tapi walau begitu dia selalu melengkapi dan memperbaiki kebiasaan burukku.
Seperti setiap aku membuang bungkus snack dengan sesukaku, dia selalu memungutnya dan menyimpan sampah itu disaku ataupun langsung dibuang ketempat sampah terdekat (kalau ada). Seperti itu terus, yahh.. sampai pada akhirnya aku amat marah dan kesal dengannya, ketika aku sedang jalan berdua dan mengajak ia mengobrol, dia malah sibuk memungut sampah yang ada disepanjang jalan.
“kamu tuh kenapa sih ? ngapain coba kamu mungutin sampah gitu, itu kan kotor” ucapku waktu itu.
tapi dia malah tidak menjawab, dan seolah tidak memperdulikan kataku sedikitpun.
“GIGIH, kamu denger aku engga sih ? bisa engga sih kamu hargain aku ? aku ini cewek kamu, apa sampah itu jauh lebih penting daripada aku ?” bentakku kesal.
Aku benar benar kesal saat itu, entah kenapa aku tidak bisa mengontrol emosiku, uluh mata tulus mengalir perlahan, menggenang dipelupuk mata, terjun bebas menuju pipiku, aku benci kondisi seperti ini, aku benci ketika tiba tiba saja aku menangis meskipun aku berusaha untuk tetap terlihat kuat. Dan Gigih hanya menatapku dalam diamnya.
entah apa yang ada diotakku, waktu itu aku berniat untuk lari tapi ketika aku hendak membalikkan badanku, tangan hangatnya memegang erat tanganku, seolah bumi berhenti berotasi dan ikut merasakannya.
“ Ayu..” panggilnya untuk menahan langkahku.
Dia memanggil namaku dengan suara yang amat halus, seakan dia ingin menyuruhku untuk tidak pergi dari sini.
tatapan matanya seakan membuatku terlihat amat bodoh dihadapnya, dan dengan amat halus dia menyentuh pipiku untuk mengusap airmata ini.
“Ayu, tidakkah kamu berfikir semua yang aku lakukan ini untuk kebaikan kita dan orang banyak?” tanyanya.
aku sangat bingung waktu itu.
“iya aku tau,, tapi.. kalo Cuma kamu yang sadar akan lingkungan itu ngga akan merubah apapun” jawabku.
“kamu salah ayu, percayalah.. perubahan sekecil apapun itu akan membawa kedalam dampak yang besar, walaupun itu semua butuh proses, dan Gigih harap Ayu bisa ngerti dan ikut mendukung apa yang gigih maksudkan, jadi ayu ngga boleh menyampah lagi yaa”  dengan senyum dan sabarnya dia menjelaskan hal itu.
aku hanya menganggukan kepala saat itu, dan aku sangat membenarkan kata katanya.

Efek yang digunakan pada saat editing sandiwara radio menggunakan Adobe Audition


              1. Klik Efects
   

2. Klik Amplitude lalu Klik Normalize untuk me-normalkan suara (100%)

 

3. Klik Hard Limiting untuk menetralkan semua suara




4. Klik Time/Pitch lalu klik Stretch untuk mengubah ngubah suara agar terlihat banyak orang yang berbicara tapi padahal hanya satu orang
 

5. Lalu akan muncul seperti yang ada dibawah ini dan atur sesuai yang diinginkan







SILAHKAN DICOBA :)